Assalamu 'alaikum wr. wb
Di dalam menyampaikan dakwah, kita tidak terlepas dari perdebatan. Bahkan perdebatan itu terkadang sampai melukai hati orang lain. Akhirnya, apakah perdebatan yang kita lakukan itu adalah menuju kebaikan ? Padahal dari sana kita telah berbuat suatu "kejahatan".
Berdebat bisa dikatakan suatu hal yang merupakan penjelmaan dari dendam dan kebencian kita terhadap sesama. Menolak atau membantah suatu kebenaran, merasa senang mampu mengalahkan orang lain.
Mengutip dari buku yang pernah saya baca,Berdebat bisa dibagi menjadi 2 kategori :
1] Debat terpuji, yaitu perdebatan yang ditujukan untuk kebaikan, yakni berdebat dengan pihak-pihak yang diharapkan kembali dari kebathilan kepada kebenaran. Firman Allah SWT surah An-Nahl :125 yang artinya :
"Serulah(manusia) kepada jalan Robbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik."
Surah Al-'Ankabut:46 yang artinya : "Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik."
2] Debat tercela, yaitu perdebatan yang tidak dimaksudkan untuk sampai kepada kebenaran dan melaksanakannya, melainkan semata-mata ditujukan untuk permusuhan dan memuaskan kemarahan terhadap orang lain.
Debat kusir, sering kita sebut seperti itu. Dan ini merupakan salah satu perdebatan tercela. Hindarilah perdebatan tercela karena akan bisa menyebabkan hilangnya kebaikan.
"Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar." (Az-Zukhruf:58)
Dan dari perdebatan ini juga akan muncul permusuhan. Apakah kita ingin mencari musuh dengan berdebat ?? Na'udzubillah min dzalik. Apa keuntungannya setelah itu ? Wallahu 'alam bissawab.
Bukan saya orang yang "takut" berdebat, tapi alangkah baiknya jika kita berdebat secara terpuji. Insya Allah tulisan saya ini tidak menimbulkan "perdebatan tercela". Senyum manis
wassalamu 'alaikum wr.wb
No comments:
Post a Comment